• sdn potoan laok 1

    SDN KACOK 2 PALENGAAN

    Unggul dalam prestasi, Bermutu, Terampil, berdasarkan IMTAQ.

  • kebersamaan sekolah

    MELANGKAH BERSAMA

    Untuk mewujudkan siswa cerdas dan berakhlak untuk Bangsa dan Negara serta Agama

  • kesetiakawanan

    KESETIAKAWANAN DAN KEPEDULIAN

    Menumbuhkan rasa kebersamaan, kesetiakawanan dan kepedulian kepada keluarga besar sekolah dan masyarakat.

  • kerja sama lembaga

    KERJA SAMA

    Siap berkerja sama dengan sekolah dan lembaga lain untuk pendidikan Indonesia lebih baik

Selamat Datang di Website SDN KACOK 2 Palengaan

"Mewujudkan prestasi, mutu, terampil, kreatif dan kompetitif berdasarkan Ilmu, Iman dan Taqwa"
  • PEMBELAJARAN

    • siswa belajarProses belajar mengajar menggunakan kurikulum yang telah ditentukan pemerintah
  • EKSTRAKULIKULER

    • prestasi siswaKegiatan ekstrakulikuler dan ketrampilan sekolah untuk pengalaman dan prestasi siswa
  • PENGETAHUAN UMUM

    • pengetahuan umumKumpulan artikel Informasi dan pengetahuan umum yang dikumpulkan untuk referensi
  • pengetahuan umum

    BLOG

    • Informasi menarik dari berbagai sumber online dan offline untuk penambah wawasanSelengkapnya

Jakarta Academics College: Pilihan untuk Pendidikan Internasional

Dalam era globalisasi dan persaingan akademik yang semakin ketat, persiapan matang menuju pendidikan tinggi internasional menjadi sebuah keharusan. Banyak siswa Indonesia memiliki ambisi untuk menempuh studi di luar negeri, namun seringkali menemui kendala terkait kurikulum, bahasa, dan perbedaan sistem pendidikan. Kurikulum nasional saja tidak selalu cukup untuk bisa bersaing secara global.

Jakarta Academics College


Jakarta Academics College (JA College), sebagai satu institusi junior college atau college internasional di Indonesia, menawarkan solusi bagi siswa-siswi yang ingin mendapatkan pendidikan dengan perspektif global tanpa harus langsung meninggalkan tanah air. Melalui program‐program seperti Foundation dan A Level, JA College mengisi kesenjangan antara sekolah menengah di Indonesia dan universitas‐terkemuka di luar negeri.
 

Apa Itu Jakarta Academics College?


JA College adalah institusi pendidikan yang berfokus pada jalur persiapan menuju universitas internasional. Menurut laman resmi, JA College mengusung pendekatan pendidikan yang lebih dari sekadar akademik: mereka menjanjikan lingkungan belajar yang mendukung dimana siswa dapat berkembang secara optimal.

Institusi ini menawarkan dua program utama: Programme Foundation dan A Level Programme. 

  1. Programme Foundation biasanya berlangsung kurang dari satu tahun (fast track) dan dirancang sebagai jalur cepat masuk universitas internasional.
  2. A Level Programme adalah jalur yang lebih akademik, cocok untuk siswa yang mengincar universitas di Inggris atau sistem pendidikan berbasis British Curriculum.
Lokasi kampus JA College juga strategis, yakni di Jakarta (Mega Kuningan) dan Bali (Denpasar), memudahkan akses bagi siswa dari berbagai wilayah. 

Keunggulan JA College dalam Pendidikan Internasional

 

Kurikulum dan Standar Internasional


Salah satu keunggulan utama JA College adalah penggunaan kurikulum yang diakui secara global, seperti A Level dan Foundation Programme yang berstandar internasional. 

Dengan kurikulum yang tepat, siswa dipersiapkan untuk masuk ke universitas luar negeri tanpa “kultur shock” akademik karena sistem dan metode pembelajarannya sudah mendekati standar global.
 

Lingkungan Belajar yang Mendukung


JA College menekankan kelas kecil (small class sizes) sehingga setiap siswa mendapatkan perhatian personal dari pengajar. Lingkungan belajar yang suportif, pengajar berpengalaman dalam pendidikan internasional, serta suasana multikultural membuat siswa terbiasa berinteraksi secara global sejak dini. 

Jalur Terarah ke Universitas Internasional


Program yang ditawarkan JA College memiliki konektivitas dengan banyak universitas di luar negeri. Hal ini sangat penting bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke universitas top dunia. Dengan program persiapan, siswa memperoleh bimbingan mulai dari persiapan akademik, bahasa, hingga aplikasi universitas.
 

Pengembangan Soft Skills dan Bahasa


Tidak hanya fokus pada aspek akademik, JA College juga memberikan perhatian pada pengembangan keterampilan non-akademik (soft skills) seperti komunikasi, kerja tim, kepemimpinan, serta kemampuan bahasa Inggris akademik. Keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk sukses di kampus dan dunia kerja global.
 

Manfaat Bagi Siswa Indonesia

 

Biaya Lebih Terjangkau & Lingkungan Aman


Dengan menempuh jalur junior college di Indonesia seperti JA College, siswa dapat merasakan pengalaman pendidikan internasional tanpa harus langsung ke luar negeri—mengurangi biaya akomodasi dan adaptasi budaya yang drastis.
 

Adaptasi Lebih Mudah ke Sistem Internasional


Karena kurikulum dan metode pembelajarannya disesuaikan dengan standar global, siswa jadi lebih siap ketika melanjutkan ke universitas luar negeri. Adaptasi terhadap gaya belajar, metode penilaian, dan sistem kelas menjadi lebih mulus.

Peluang Masuk Universitas Ternama


Dengan persiapan yang matang, siswa memiliki peluang lebih besar untuk diterima di universitas luar negeri kelas dunia. Program jalur persiapan di JA College menekankan strategi aplikasi, pemilihan jurusan/universitas, serta persiapan tes masuk. 

Siapa yang Cocok Memilih JA College?


Siswa yang memiliki cita-cita kuliah ke luar negeri, baik di Inggris, Australia, New Zealand, maupun negara lain dengan sistem pendidikan internasional, akan sangat diuntungkan dengan memilih jalur junior college seperti JA College.

Selain itu, siswa yang ingin memperkuat persiapan akademik dan bahasa Inggris sebelum memasuki universitas global dapat memanfaatkan program Foundation atau A Level di JA College.
Bagi orang tua dan siswa yang ingin opsi pendidikan internasional namun tetap berada di lingkungan Indonesia, JA College juga menjadi alternatif yang lebih aman dan terjangkau.
 

Proses Pendaftaran dan Elemen Persiapan

 

Persiapan Akademik


Siswa perlu mempersiapkan diri dengan nilai akademik yang baik, terutama pada mata pelajaran yang sesuai pilihan program (science, business, computer science). JA College menyediakan kurikulum yang mendukung kebutuhan tersebut.

Persiapan Bahasa Inggris & Tes Masuk


Kemampuan bahasa Inggris akademik menjadi sangat penting. Siswa perlu membiasakan diri pada writing essays, membaca jurnal, berdiskusi dalam bahasa Inggris, serta mengikuti persiapan untuk tes seperti IELTS. Sekolah persiapan seperti JA College menyediakan modul ini. 

Konseling Universitas dan Jurusan


Pertimbangan jurusan dan universitas tujuan harus dibuat sejak awal. JA College menyediakan layanan konseling yang membantu siswa memilih jalur studi, menyusun strategi aplikasi, hingga pembuatan personal statement.
 

Lingkungan Belajar dan Fasilitas


Fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, ruang teknologi dan kelas interaktif akan mendukung proses belajar siswa. JA College menekankan fasilitas dan sumber daya yang memadai.

Tantangan dan Pertimbangan


Meskipun JA College menawarkan banyak keunggulan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
  • Biaya: Meskipun lebih terjangkau dibandingkan langsung ke luar negeri, pendidikan internasional di Indonesia tetap membutuhkan investasi yang signifikan.
  • Adaptasi Kurikulum: Program internasional membutuhkan komitmen tinggi dari siswa dalam belajar dan adaptasi terhadap standar global.
  • Target Universitas: Siswa harus realistis dalam menentukan universitas dan jurusan yang akan dituju, serta mempersiapkan diri dengan baik agar dapat bersaing.
  • Persiapan Awal: Memulai sejak kelas 10-11 akan lebih ideal agar memiliki cukup waktu membangun portofolio, kemampuan bahasa, dan pengalaman.

Kesimpulan


Jakarta Academics College (JA College) hadir sebagai solusi pendidikan bagi siswa Indonesia yang berambisi untuk menembus dunia pendidikan internasional. Dengan kurikulum yang diakui global, lingkungan belajar yang mendukung, dan layanan persiapan universitas yang terarah, JA College menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas dengan perspektif global tanpa harus langsung ke luar negeri.

Di tengah persaingan yang semakin ketat dalam dunia akademik dan karier, memilih jalur yang tepat sejak awal menjadi kunci kesuksesan. Dengan persiapan yang matang melalui institusi seperti JA College, masa depan akademik dan profesional para siswa dapat terbuka lebih luas dan lebih terencana.

Surat Terbuka untuk Guru & Orang Tua SDN Kacok 02: Mari Jaga Amanah Digital Anak Kita Oleh: Faris Dedi Setiawan

Faris Dedi Setiawan

Faris Dedi Setiawan Bersama Bapak Dr. Amril Muhammad SE.M.Pd Sekertaris Jendral Asosiasi Cerdas Istimewa Bakat Istimewa Nasional CIBI


Assalamu'alaykum wa barakatullahi wa barakatuh,

Kepada Bapak/Ibu Guru dan Para Wali Murid SDN Kacok 02 yang saya hormati,

Perkenalkan, saya Faris Dedi Setiawan. Sebagai seorang praktisi teknologi dan juga seorang putra daerah dari Ambarawa , saya merasa terpanggil untuk berbagi sedikit keprihatinan sekaligus solusi.

Di era ini, gadget (HP, tablet) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup anak-anak kita. Di satu sisi, ia adalah jendela ilmu. Di sisi lain, ia adalah pintu bahaya yang menganga lebar.

Anak-anak kita di usia Sekolah Dasar adalah "amanah" yang paling berharga. Menjaga mereka di dunia nyata sudah menjadi tugas kita. Kini, kita punya tugas tambahan: menjaga "amanah digital" mereka di dunia maya.

Tanggung jawab ini tidak bisa diemban oleh guru saja di sekolah, atau oleh orang tua saja di rumah. Ini adalah perjuangan bersama.

Sebagai sumbangsih pemikiran, izinkan saya berbagi 3 tips praktis non-teknis untuk kita (guru dan orang tua) dalam menjaga anak-anak kita:

1. Dampingi, Jangan Dilepas (Prinsip Pengawasan) 


Memberikan gadget kepada anak SD ibarat melepaskan mereka sendirian di pasar malam yang ramai. Jangan pernah biarkan mereka "main" sendirian di internet. Luangkan waktu 10-15 menit untuk duduk di samping mereka. Tanyakan, "Lagi lihat apa, Nak?", "Main game apa?". Pendampingan fisik adalah filter terbaik.

2. Sepakati Batas Waktu (Prinsip Disiplin) 


Bahaya terbesar di era ini adalah adiksi (kecanduan). Buat kesepakatan yang jelas. Misalnya, "Boleh main HP 1 jam setelah sholat Ashar" atau "HP hanya untuk hari Sabtu/Minggu". Yang terpenting, kita sebagai orang tua dan guru harus konsisten dan tegas (namun penuh kasih sayang) dalam menerapkan aturan ini.

3. Ajarkan "Rahasia" Digital (Prinsip Privasi) 


Anak-anak secara alami polos dan mudah percaya. Ajarkan mereka konsep "rahasia" di dunia digital. Beri tahu mereka bahwa:

Nama lengkap, alamat rumah, nama sekolah (SDN Kacok 02), dan nomor HP adalah rahasia yang tidak boleh diberikan ke orang asing di game atau medsos.

Foto pribadi (terutama yang tidak pantas) tidak boleh dikirim ke siapa pun.

Jika ada orang asing yang mengajak bicara aneh, harus langsung lapor ke Ayah/Bunda atau Bapak/Ibu Guru.

Penutup: Ini Perjuangan Kita Bersama Bapak/Ibu Guru dan Wali Murid sekalian, Melindungi anak-anak kita adalah amanah yang akan kita pertanggungjawabkan. Mari kita bekerja sama, saling mengingatkan, untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi generasi emas penerus kita di SDN Kacok 02.

Semoga ikhtiar kecil kita ini dicatat sebagai amal kebaikan.

Wassalamu'alaykum wa barakatullahi wa barakatuh.
.
Tentang Penulis:

Faris Dedi Setiawan adalah Pakar Keamanan Siber, Google Developer Expert , dan Founder dari Whitecyber. Beliau mendedikasikan keahliannya untuk khidmah (melayani) dunia pendidikan di Indonesia.

Pendidikan Era Digital: Antara Peluang, Tantangan, dan Masa Depan Sekolah di Indonesia

Perkembangan teknologi digital dalam dua dekade terakhir telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia — termasuk dunia pendidikan. Jika dahulu proses belajar mengajar identik dengan ruang kelas, papan tulis, dan buku pelajaran tebal, kini aktivitas belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Transformasi ini bukan hanya soal alat, melainkan juga soal cara berpikir, berinteraksi, dan menilai keberhasilan pendidikan.

Pendidikan Era Digital


Bagi Indonesia, yang memiliki wilayah luas dan keragaman sosial-budaya yang tinggi, digitalisasi pendidikan membuka peluang sekaligus menghadirkan tantangan besar. Pemerataan akses, kesiapan guru, dan ketersediaan infrastruktur menjadi kunci utama agar transformasi ini benar-benar membawa manfaat.

Pendidikan Berubah, Paradigma Pun Bergeser


Dulu, guru dianggap sebagai satu-satunya sumber ilmu. Namun di era internet, pengetahuan bisa diakses hanya dengan beberapa kali klik. Hal ini memaksa sistem pendidikan untuk bergeser dari model teacher-centered menjadi student-centered. Guru kini lebih berperan sebagai fasilitator, sementara siswa didorong untuk aktif mencari, memahami, dan mengolah informasi secara mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui penerapan Kurikulum Merdeka mencoba menjawab perubahan zaman ini. Kurikulum tersebut menekankan kebebasan belajar dan menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik. Dengan pendekatan proyek dan kontekstual, siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif — keterampilan yang sangat dibutuhkan di abad ke-21.

Namun, seperti dilansir Media90.id dalam salah satu laporan pendidikannya, penerapan Kurikulum Merdeka juga memerlukan dukungan teknologi yang mumpuni. Banyak sekolah yang mulai mengintegrasikan platform digital ke dalam sistem pembelajaran mereka. Mulai dari penggunaan Learning Management System (LMS), aplikasi tugas daring, hingga pembelajaran berbasis video interaktif.

Teknologi sebagai Akselerator Pendidikan


Digitalisasi dalam pendidikan bukan sekadar tentang mengajar lewat layar komputer. Lebih dari itu, teknologi berperan sebagai akselerator untuk mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan. Dengan koneksi internet, siswa di daerah terpencil kini bisa mengakses materi pelajaran yang sama dengan siswa di kota besar.

Inovasi seperti kelas virtual, e-learning, dan smart classroom menjadi tren yang semakin meluas. Beberapa sekolah bahkan telah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menilai hasil belajar siswa secara lebih objektif. AI juga bisa membantu guru menganalisis kesulitan belajar setiap individu, sehingga metode pengajaran bisa lebih personal dan efisien.

Menurut data yang dikutip dari Media90.id, sejumlah sekolah di provinsi seperti Jawa Barat, Yogyakarta, dan Lampung mulai menerapkan sistem pembelajaran berbasis data. Misalnya, sistem penilaian digital yang langsung merekap nilai dan perkembangan siswa dalam satu dasbor. Guru tidak perlu lagi menumpuk berlembar-lembar laporan, sementara orang tua bisa memantau kemajuan anak secara real time.

Tantangan: Dari Infrastruktur hingga Literasi Digital


Meski kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, digitalisasi pendidikan di Indonesia tidak berjalan tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan infrastruktur. Tidak semua sekolah memiliki jaringan internet yang stabil, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Banyak guru di daerah yang masih bergantung pada metode konvensional karena keterbatasan sarana.

Selain itu, literasi digital masih menjadi pekerjaan rumah besar. Kemampuan menggunakan teknologi secara efektif dan aman belum merata, baik di kalangan siswa maupun pendidik. Masih banyak yang hanya memanfaatkan gawai untuk hiburan, bukan untuk belajar.

Dalam laporannya, Media90.id menyoroti pentingnya pelatihan literasi digital untuk guru dan siswa. Pelatihan semacam ini tidak hanya mengajarkan cara mengoperasikan perangkat, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi secara bijak, menghindari informasi palsu, dan menjaga etika digital. Dengan demikian, digitalisasi pendidikan tidak hanya menciptakan “pengguna teknologi”, tetapi juga “pembelajar digital”.

Peran Guru di Tengah Arus Teknologi


Perubahan cepat akibat digitalisasi sering kali menimbulkan kekhawatiran bahwa peran guru akan tergantikan oleh teknologi. Namun faktanya, guru tetap menjadi elemen utama dalam sistem pendidikan. Mesin memang bisa menyediakan data, tetapi tidak bisa menggantikan sentuhan emosional dan nilai-nilai kemanusiaan yang dibawa oleh seorang pendidik.

Sebagai contoh, dalam pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19, banyak guru yang justru semakin kreatif memanfaatkan media digital. Mereka membuat video pembelajaran, kelas interaktif, dan kuis daring agar siswa tidak bosan. Adaptasi cepat ini menunjukkan bahwa guru Indonesia memiliki daya juang tinggi untuk terus berkembang.

Kini, banyak guru yang secara sukarela mengikuti pelatihan daring dan webinar untuk memperdalam kemampuan teknologi pendidikan. Beberapa di antaranya bahkan membangun komunitas belajar online untuk saling berbagi pengalaman. Semangat inilah yang menjadi modal utama untuk membawa pendidikan Indonesia ke level yang lebih maju.

Munculnya Generasi Pembelajar Sepanjang Hayat


Digitalisasi pendidikan juga melahirkan budaya belajar baru: belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang, waktu, atau usia. Istilah lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat kini semakin populer. Siapa pun bisa belajar apa saja, dari mana saja, dengan biaya yang lebih terjangkau.

Platform seperti Massive Open Online Course (MOOC), YouTube Edu, hingga aplikasi belajar interaktif menjadi sarana populer bagi siswa dan masyarakat umum. Fenomena ini secara tidak langsung menumbuhkan kesadaran bahwa pendidikan bukan sekadar urusan sekolah, tetapi kebutuhan setiap individu.

Salah satu artikel edukatif di Media90.id juga menyoroti bahwa peningkatan budaya belajar mandiri menjadi modal kuat untuk membentuk generasi kreatif. Di tengah dunia kerja yang terus berubah, kemampuan beradaptasi dan terus belajar akan menentukan keberhasilan seseorang di masa depan.

Sinergi Pemerintah, Sekolah, dan Masyarakat


Transformasi pendidikan digital tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pemerintah perlu memastikan pemerataan akses teknologi dan internet, sekolah harus berinovasi dalam metode pengajaran, sementara masyarakat berperan mendukung ekosistem belajar yang sehat.

Program seperti Merdeka Belajar dan Sekolah Penggerak menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam mendorong perubahan positif. Namun keberhasilan program tersebut bergantung pada kolaborasi di lapangan. Sekolah harus berani mencoba hal baru, guru perlu terus belajar, dan orang tua diharapkan aktif mendampingi anak dalam proses pembelajaran digital.

Selain itu, sektor swasta juga bisa berperan besar melalui dukungan perangkat, pelatihan, dan penyediaan konten edukatif. Banyak perusahaan teknologi kini mulai bermitra dengan sekolah untuk memperkenalkan literasi digital sejak dini.

Menuju Pendidikan yang Inklusif dan Adaptif


Pendidikan masa depan adalah pendidikan yang inklusif — terbuka bagi siapa pun tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis. Teknologi memungkinkan hal itu terjadi. Siswa di pedalaman Papua, pesisir Sumatera, hingga perkotaan Jakarta bisa belajar dari sumber yang sama asalkan memiliki akses internet yang memadai.

Namun inklusivitas juga harus diiringi dengan adaptivitas. Dunia kerja terus berubah, dan sekolah perlu menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan digital, dan pembelajaran berbasis proyek menjadi langkah strategis yang patut diperluas.

Seperti disampaikan dalam laporan analisis pendidikan oleh Media90.id, masa depan pendidikan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan semua pihak untuk beradaptasi. “Teknologi hanyalah alat, keberhasilan pendidikan tetap bergantung pada manusia yang menggunakannya,” tulis laporan tersebut.

Penutup: Menyiapkan Generasi Digital Indonesia


Transformasi digital dalam pendidikan bukan lagi wacana, tetapi kenyataan yang harus dihadapi. Sekolah-sekolah yang mampu beradaptasi akan melahirkan generasi baru yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, kreatif, dan melek teknologi.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dengan ekosistem pendidikan digital yang kuat. Dengan kolaborasi lintas sektor, peningkatan literasi digital, dan pemanfaatan teknologi yang tepat, visi “Pendidikan Merdeka untuk Semua” bukan hal yang mustahil tercapai.

Dan seperti ditegaskan dalam berbagai liputan edukatif di Media90.id, masa depan pendidikan bukan sekadar soal siapa yang paling pintar, melainkan siapa yang paling siap untuk terus belajar dan beradaptasi.

Pengertian Geopolitik Menurut Ahli

Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik.“Geo” berarti bumi dan “Politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. 

Pengertian Geopolitik Menurut Ahli

Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.

Pengertian Geopolitik Menurut Ahli

Sedangkan menurut para ahli, Geopolitik adalah : 

Menurut Rudolf Kjellén, seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20 Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.Secara tradisional, istilah ini diterapkan terutama terhadap dampak geografi pada politik, tetapi penggunaannya telah berkembang selama abad ke abad yang mencakup konotasi yang lebih luas. 

Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi politik,lingkungan geografi dijadikan sebagain dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan internasional.

Frederich Ratzel (1844-1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang hidup. Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Makin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju.

Karl Haushofer (1896-1946) melanjutkan dua pandangan sebelumnya. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga negara. 

Halford Mackinder (1861-1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ‘jantug’ dunia,sehingga pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung.

Alfred Thayer Mahan (1840-1914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut, termauk akses ke laut. Muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia. 

Guilio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1878-1939) mempunyai pendapat lain dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkutan udara lebih menguntungkan sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu angkatan lain. 

Geopolitik Indonesia

Secara umum pengertian geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Ajaran Wawasan Nasional indonesia dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh Paham Kekuasaan bangsa Indonesia dan Geopolitik Indonesia. 

Paham Kekuasaan bangsa Indonesia 

Menganut paham tentang “perang dan damai” yaitu : “Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya”. Artinya bahwa hidup di antara sesama warga bangsa dan bersama bangsa lain di dunia merupakan kondisi yang terus menerus perlu diupayakan. 

Sedangkan penggunaan kekuatan nasional dalam wujud perang hanyalah digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, martabat bangsa dan integritas nasional, serta sedapat mungkin diusahakan agar wilayah nasional tidak menjadi ajang perang.

Konsekuensinya, bangsa Indonesia harus merencanakan, mempersiapkan, dan mendayagunakan sumber daya nasional secara tepat dan terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. 

Paham Geopolitik Indonesia 

Pemahaman tentang negara Indonesia menganut paham negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya. 

Menurut paham Barat, laut berperan sebagai ‘pemisah” pulau. Sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah “penghubung” sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai “Tanah Air” dan disebut “Negara Kepulauan”.


Wasantara sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara

Wawasan Nusantara (Wasantara) adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara

Mengingat bentuk dan letak geografis Indonesia yang merupakan suatu wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya dan mempunyai letak equatorial beserta segala sifat dan corak khasnya, maka implementasi nyata dari Wawasan Nusantara yang menjadi kepentingan-kepentingan pertahanan keamanan negara harus ditegakkan.

Wasantara sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara


Wasantara sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara

Realisasi penghayatan dan pengisian Wasantara (Wawasan Nusantara) di satu pihak menjamin keutuhan wilayah nasional dan melindungi sumber-sumber kekayaan alam beserta penyelarasannya, sedangkan di lain pihak dapat menunjukkan kedaulatan negara Republik Indonesia

Untuk dapat memenuhi tuntutan itu dalam perkembangan dunia, maka seluruh potensi pertahanan keamanan negara haruslah sedini mungkin ditata dan diatur menjadi suatu kekuatan yang utuh dan menyeluruh. Kesatuan Pertahanan dan Keamanan negara mengandung arti bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah manapun pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

Dalam pasal 30 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, secara garis besar berisikan segala hal yang berkaitan dengan upaya pertahanan dan keamanan negara Indonesia. Dalam pasal 30 ayat (1), misalnya. Pasal tersebut menjelaskan bahwa tiap warga negara Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Hal tersebut tertulis dalam Pasal 30 ayat (2) UUD 1945. 

Berikut isi Pasal 30 ayat (2): "Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung." 

Makna Pasal 30 ayat (2) UUD 1945 adalah pertahanan dan keamanan negara Indonesia dijalankan menggunakan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta atau yang dikenal Sishankamrata. Sistem ini dijalankan dengan TNI (Tentara Nasional Indonesia) sebagai alat pertahanan, dan Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) sebagai alat keamanan. 

Dengan demikian, meskipun TNI berperan sebagai alat pertahanan dan Polri sebagai alat keamanan, Sishankamrata turut melibatkan rakyat sebagai komponen cadangan dan pendukung. Sebab, tugas pokok pertahanan dan keamanan negara Indonesia tetap menjadi tanggung jawab TNI dan Polri. 


Wasantara sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara

Mau Kursus Bahasa Jerman? Disini Rekomendasi Terbaiknya.

Rekomendasi Kursus Bahasa Jerman Terbaik. Sudah sejak dulu bahasa Jerman terkenal sebagai salah satu tata bahasa yang cukup sulit untuk dipelajari karena memiliki beberapa huruf alfabet khusus.

 
Rekomendasi Kursus Bahasa Jerman


Tidak hanya memiliki huruf alfabet khusus saja, namun dalam bahasa Jerman juga terdapat pelafalan dari setiap huruf yang berbeda dengan bahasa asing lainnya.

Studiva.com, mereka adalah lembaga kursus belajar bahasa Jerman berkualitas karena memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh tempat kursus bahasa asing lainnya.

Kemampuan berbahasa Jerman tentunya juga menjadi salah satu persiapan yang cukup krusial untuk anda yang mungkin ingin melanjutkan studi atau ingin berkarir di Jerman.

Nah untuk anda yang mungkin memiliki pikiran bahwa belajar bahasa Jerman sulit untuk dilakukan. Tenang saja, ada Studiva yang akan membimbing anda dalam belajar bahasa Jerman. Kenapa harus Studiva? Semua pertanyaan anda akan terjawab pada postingan kali ini.
 

Kursus Bahasa Jerman Di Studiva Untuk Mempercepat Proses Belajar Bahasa Asing


Belajar bahasa Jerman dengan mengikuti kursus tentu saja menjadi pilihan yang sangat tepat jika anda memang memiliki niat yang serius dalam belajar bahasa Jerman.

Bukan tanpa alasan, hal ini karena tempat kursus bahasa Jerman akan memberikan penawaran berupa sistem pengajaran yang efektif serta sesuai dengan kurikulum standar internasional.

Studiva adalah pilihan yang tepat untuk anda yang sedang mencari tempat kursus bahasa Jerman terbaik di Jakarta.

Kenapa harus Studiva? Berikut dibawah ini adalah beberapa keunggulan dari Studiva sebagai tempat kursus belajar bahasa Jerman di Jakarta terbaik.
 

Belajar Bahasa Jerman Menjadi Lebih Cepat


Jika dibandingkan dengan tempat kursus lainnya, belajar bahasa Jerman bersama Studiva akan membuat proses belajar mengajar lebih cepat.

Hal ini karena Studiva akan memberikan media atau materi pembelajaran yang lebih cepat serta efektif.

Dengan banyaknya kurikulum materi yang bisa dipilih oleh setiap siswa, tentu saja membuat anda tidak harus repot-repot dalam mencari materi pelajaran yang justru akan menyia-nyiakan waktu saja.

Apalagi dengan mekanisme belajar yang disediakan oleh Studiva ini akan membuat proses belajar mengajar anda menjadi lebih interaktif dan juga sistematis.

Anda akan memiliki banyak kesempatan dalam berinteraksi dengan mentor maupun pelajar lainnya yang ada di ruang kelas dari Studiva.
 

Suasana Kelas Yang Kondusif


Berikutnya, Studiva juga memiliki suasana kelas yang sangat kondusif dalam setiap pembelajarannya.

Hal ini karena jumlah murid dari setiap kelas dibatasi dengan maksimal dalam satu ruangan hanya terdapat 30 murid saja.

Tentu saja proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif jika dilakukan dengan jumlah murid yang sama-sama belajar di ruang kelas tersebut sedikit.

Karena sebenarnya sistem pembelajaran yang baik bisa terjadi jika dalam satu kelas hanya terdiri dari jumlah siswa yang terbatas.

Jumlah 30 murid di dalam kelas tersebut menjadi yang paling ideal agar anda masih bisa konsentrasi dalam menjalani proses belajar mengajar bahasa Jerman.
 

Sistem Pengajaran Yang Menarik Dan Tidak Monoton


Berikutnya, Studiva memiliki sistem pengajaran yang sangat menarik serta tidak monoton.

Dengan tenaga pengajar atau mentor yang berpengalaman, ditambah dengan sistem pengajaran yang menarik tentu saja akan membuat anda tidak mudah bosan saat mengikuti proses pembelajaran bahasa Jerman bersama Studiva.

Setiap materi pembelajaran yang diberikan oleh tim Studiva juga sudah sesuai dengan standar internasional dan juga kebutuhan anda.

Karena pada dasarnya kebutuhan belajar bahasa Jerman untuk keperluan pendidikan dan karir berbeda. Dengan begitu, anda tidak akan hanya buang-buang waktu dengan belajar bahasa Jerman bersama Studiva.
 

Memperoleh Sertifikat


Terakhir, keunggulan dari tempat kursus bahasa asing bersama Studiva adalah anda akan mendapatkan sertifikat setelah lulus nantinya.

Karena tentu saja salah satu tujuan anda dalam mengikuti kursus adalah untuk mendapatkan sertifikat yang berguna untuk menunjang karir dan kebutuhan anda nantinya di masa depan.

Bersama Studiva, anda akan mendapatkan sertifikat yang menjadi bukti bahwa anda kompeten atau memiliki kemampuan berbahasa Jerman.

Dengan sertifikat tersebut, anda bisa menggunakannya untuk melanjutkan studi atau mengikuti program-program dari pemerintah Jerman seperti Ausbildung atau Aupair.

Nah itulah beberapa keunggulan dari Studiva yang akan membantu anda belajar bahasa Jerman dengan cepat dan efektif.


Rekomendasi Kursus Bahasa Jerman 

Aturan di Lingkungan Masyarakat

Aturan diartikan sebagai pedoman atau tata cara. Tentunya yang mengatur atau membatasi sesuatu. Aturan dibuat bersama serta harus ditaati bersama pula. Dalam masyarakat ada aturan tertulis dan aturan tidak tertulis. Keduanya berlaku dalam masyarakat. Kedua aturan tersebut bisa saling memengaruhi dan saling menguatkan. Walaupun begitu, ada pula perbedaan diantara keduanya.

Aturan di Lingkungan Masyarakat

Masyarakat sengaja membuat aturan. Masyarakat sangat membutuhkan aturan. Aturan dalam masyarakat memiliki tujuan tertentu. Salah satunya adalah menciptakan kehidupan keteraturan. Aturan dapat menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai, dan sejahtera.

Aturan Tertulis

Aturan tertulis disebut pula hukum. Aturan tertulis biasanya dibakukan. Tujuannya agar aturan tersebut dapat disebarluaskan dan dipahami bersama. Aturan tertulis memiliki ciri antara lain: 

  1. memiliki kekuatan hukum 
  2. bersifat formal 
  3. berlaku secara umum 
  4. dibuat oleh lembaga atau orang yang berwenang.

Aturan tertulis bersifat legal dan formal. Artinya aturan tertulis memiliki kekuatan hukum. Tentunya sesuai dengan aturan hukum nasional.

Misalnya aturan yang menyangkut ketertiban berupa pengumuman berisi tulisan “1 x 24 jam tamu wajib lapor”.

Tulisan tersebut ditujukan bagi warga pendatang atau warga baru. Tujuannya agar warga tersebut segera melapor pada aparat setempat. Misalnya melapor pada ketua RT atau RW. Dengan demikian, keberadaannya diketahui dan diakui oleh aparat setempat.

Aturan Tidak Tertulis 

Dalam masyarakat sekitar, ada aturan tidak tertulis. Aturan tidak tertulis disebut sebagai konvensi. Aturan tidak tertulis merupakan aturan yang disampaikan secara lisan disepakati bersama. Ada yang sifatnya berlaku di lingkungan setempat. Ada pula yang sifatnya berlaku umum. 

Aturan tidak tertulis memiliki beberapa ciri, antara lain: 

  1. umumnya berupa pernyataan lisan. 
  2. merupakan hasil kesepakatan bersama (konvensi) 
  3. berlaku pada sekelompok orang atau masyarakat tertentu 
  4. tidak memiliki kekuatan hukum 
  5. hanya berdasarkan nilai-nilai dalam masyarakat. 
  6. dibuat oleh masyarakat tertentu

Contoh aturan tidak tertulis misalnya adat istiadat dan kesusilaan. 

Adat istiadat isinya mengenai ketentuan adat. Ketentuan adat tersebut merupakan bentuk kearifan tradisional. Antara lain menyangkut perilaku diri, tata cara hidup bermasyarakat, serta tata cara menjalankan tradisi. Aturan adat sering disebut sebagai hukum adat.

Aturan adat istiadat berlaku terbatas. Hanya pada suku bangsa tertentu yang menjalankannya. Misalnya adat Batak hanya berlaku untuk masyarakat Batak. Begitu pula dengan adat Jawa, hanya berlaku bagi suku Jawa saja.

Kesusilaan disebut pula sebagai norma kepantasan. Kesusilaan ini mengacu pada norma agama. Selain itu, mengacu pula pada aturan adat istiadat. Norma kesusilaan bisa berlaku umum. Namun, bisa pula berlaku sempit.

Contoh kesusilaan yang berlaku umum misalnya larangan berpakaian seronok. Tentunya hampir setiap masyarakat memiliki larangan seperti itu. Namun, hal tersebut bisa pula berlaku sempit.

Sebagai contoh misalnya di Pedalaman Papua banyak orang berpakaian “minim”. Bagi orang di Aceh, hal tersebut dianggap tidak sopan. Sebab dianggap menyalahi kesusilaan. Akan tetapi bagi orang-orang di pedalaman Papua hal tersebut wajar. Dengan demikian, terbukti kesusilaan berbeda nilainya bila berlainan tempat.


Aturan di Lingkungan Masyarakat

Mengamalkan Nilai Sumpah Pemuda

Persatuan merupakan modal penting untuk pembangunan. SumpahPemuda telah menyadarkan semua suku untuk bersatu. Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita untuk toleransi. Sumpah Pemuda mencerminkan sebuah tekad luhur. Yaitu tekad untuk selalu bersatu. Dengan demikian, menjunjung tinggi persatuan bangsa adalah keharusan.

Mengamalkan Nilai Sumpah Pemuda

Pengamalan Nilai Sumpah Pemuda

Nilai Sumpah Pemuda harus diamalkan. Tentunya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik kehidupan bermasyarakat, kehidupan berbangsa, atau kehidupan bernegara.

Bentuk pengamalan Sumpah pemuda sangatlah beragam. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Misalnya dengan menghormati umat agama lain yang sedang menjalankan ibadahnya. 

2. Saling menghormati antar suku bangsa. Sikap menghormati ini bisa ditunjukkan dengan menghormati adat istiadat daerah lain. Bisa pula dengan mempelajari budaya suku lain.

3. Hidup gotong royong dalam masyarakat. Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia. Gotong royong mencermikan sikap bersatu dan saling membantu. Kegiatan gotong royong antara lain diwujudkan dalam pembuatan sarana umum seperti jalan, pembuatan jembatan, atau membangun rumah.

4. Saling tolong-menolong Wilayah Indonesia rawan akan bencana alam. Oleh karena itu kita harus siap dalam menghadapi bencana. Saat saudara kita terkena bencana alam, maka kita harus segera menolongnya. Misalnya saat terjadi tsunami di Aceh. Seluruh bangsa Indonesia turut membantu para korban di Aceh. Tentunya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

5. Bangga berbahasa Indonesia. Globalisasi menyebabkan budaya asing masuk ke negara kita. Salah satunya berpengaruh pada gaya bahasa. Untuk itu, kita harus bangga dengan bahasa nasional kita. Hal tersebut menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya luhur.

Contoh-contoh pengamalan tersebut dapat kamu mulai di lingkungan terdekat. Lingkungan terdekat dengan kita adalah keluarga. Dalam keluarga, kita harus selalu rukun, saling menghormati, dan menghargai.

Amalkan pula semangat Sumpah Pemuda di lingkungan sekitar. Yaitu di lingkungan tetangga dan lingkungan sekolah. Dalam kehidupan bertetangga ada keberagaman. Contohnya keberagaman agama, suku bangsa, maupun bahasa. Walaupun demikian, antar tetangga harus rukun. Harus saling toleransi.

Sama halnya dengan di lingkungan sekolah. Setiap murid harus menjaga kerukunan. Misalnya kerukunan hidup dalam kelas. Dengan teman tidak boleh bertengkar. Keadaan sekolah harus aman dan tenteram. Supaya kegiatan belajar berjalan dengan baik.


Mengamalkan Nilai Sumpah Pemuda

Hari Pertama Masuk Sekolah

Hari pertama masuk sekolah merupakan hari yang dinanti-nantikan oleh anak. Mulai dari hal sederhana yakni mengenakan seragam baru, sepatu baru, perlengkapan sekolah baru hingga terbayang apa yang akan terjadi ketika berada di lingkungan sekolah.

Hari Pertama Masuk Sekolah


Nah, bagi orang tua mari bersiap untuk mendampingi anak memasuki dunia baru yaitu sekolah dasar. Orang tua dapat menumbuhkan imajinasi anak mulai dari menjawab beberapa pertanyaan tentang sekolah.

Pertanyaan dan penjelasan seputar sekolah dapat berupa:

T: Mengapa harus sekolah? 
J: Karena dengan bersekolah kita diajarkan banyak hal selain pengetahuan kita juga diajarkan cara bersosialisasi.

T: Siapa saja yang bisa dijumpai di sekolah? 
J; Yang ada di sekolah adalah guru, kepala sekolah, teman-teman, dan warga sekolah lainnya;

T: Apa saja yang dilakukan ketika berada di sekolah?
J: Ketika kita masuk di kelas satu sekolah dasar kita akan belajar membaca, menulis, berhitung sambil bermain bersama guru. Guru adalah orang tua kedua, guru bukanlah sosok yang menakutkan, guru adalah seorang yang harus kita hormati layaknya orang tua kita sendiri. 

T: Bagaimana cara menghormati guru?
J: Cara menghormati guru adalah bersalaman dengan beliau ketika bertemu lalu gunakan tutur kata yang baik saat berbicara dengan guru, dan jangan malu jika ingin bertanya hal yang tidak kamu ketahui kepadanya. Interaksi antara guru dengan peserta didik sangat mempengaruhi kenyamanan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran bersama guru di sekolah harus dapat menciptakan suasana menyenangkan, karena sebagian waktu anak dihabiskan bersama guru di sekolah. Ketika di sekolah, anak akan memiliki banyak teman. 

T: Bagaimana caranya berteman?
J: Ketika berkenalan dengan teman baru jangan takut untuk menanyakan namanya, tempat tinggalnya, caranya pergi ke sekolah, dan sebagainya. Jelaskan bahwa kita harus bersikap baik dengan teman, saling membantu saat dibutuhkan, jangan lupa ucapkan terima kasih ketika diberi bantuan, meminta maaf ketika melakukan kesalahan, dan tidak membeda-bedakan teman. 

Beberapa pertanyaan dan penjelasan tersebut dapat disampaikan kepada anak dengan cara bercerita seperti dongeng agar anak lebih siap dan mudah dalam beradaptasi di lingkungan barunya, yaitu sekolah.

Sebelum berangkat ke sekolah, pastikan perlengkapan di hari pertama masuk sekolah sudah siap, anak dapat belajar mempersiapkan keperluannya sendiri dengan cara memasukkan alat tulis ke dalam tas, menyiapkan seragam yang bersih dan rapi, dan bersiap bangun pagi agar tidak terlambat. 

Orang tua dapat membantu mengecek perlengkapan yang sudah disiapkan sang anak. Termasuk memberikan nasihat kepada anak untuk menggunakan uang saku dengan bijak. Berikan rambu-rambu untuk anak misalnya, uang bisa dibelikan jajanan yang sehat dan kebutuhan lain yang penting untuk proses pembelajaran. 

Bagi orang tua, uang saku bisa diubah menjadi bekal untuk makan siang si kecil. Agar anak tidak beli makanan sembarangan tanpa sepengetahuan orang tua. Bekal anak juga harus diperhatikan yaitu terdiri dari makanan yang menyehatkan dan bergizi.

Orang tua dapat mengantar dan menemani anak pada hari pertama masuk sekolah. Selanjutnya, perlu dijelaskan kepada anak bahwa orang tua akan menemani di hari pertama masuk sekolah, bukan untuk seterusnya. Hari berikutnya orang tua hanya mengantar dan menjemput saja. Hal ini untuk menumbuhkan kemandirian anak.


Hari Pertama Masuk Sekolah

Imunisasi Untuk Siswa Sekolah Dasar

Imunisasi atau vaksinasi untuk siswa sekolah dasar (SD) masih tetap diberikan dengan alasan kemungkinan belum lengkap terlebih untuk siswa di daerah. Bisa jadi masih ada anak yang belum mendapatkan imunisasi semasa balita.

Imunisasi Untuk Siswa Sekolah Dasar
Imunisasi Siswa Sekolah Dasar Kacok 2 Palengaan

Usia anak sekolah dasar umumnya antara 7 - 12 tahun  tetap perlu mendapatkan imunisasi. Imun anak Sekolah Dasar mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh dimana pada usia tersebut anak sudah mulai beraktivitas lebih meningkat.

Meskipun saat balita sudah menerima imunisasi, namun seiring dengan berjalannya waktu, kekebalan tubuh anak bisa saja menurun. Sebab, kekebalan buatan dan spesifik untuk penyakit tertentu, yang biasanya perlu diinduksi atau dirangsang oleh vaksinasi, akan memudar setelah berjalannya waktu.

Dengan booster berupa vaksin, diharapkan kekebalan tubuh anak tetap tinggi. Jika sistem kekebalan ini lemah maka kuman, virus maupun bakteri dapat masuk dan berkembang sehingga anak rentan terkena penyakit. Ujung-ujungnya sakit dan tidak dapat masuk sekolah.

Selain itu, ada beberapa jenis vaksin yang memang baru bisa diberikan pada usia tertentu. Misalnya vaksin HPV (vaksin pencegah kanker serviks) yang baru bisa diberikan pada anak usia 10 tahun (rekomendasi IDAI).

tak hanya diperuntukkan untuk bayi atau balita saja. Memasuki usia 6 tahun atau saat anak sudah mulai masuk Sekolah Dasar, ia Pemberian imunisasi ini masih tetap penting dilakukan meskipun Anda menganggap gaya hidup anak termasuk gaya hidup sehat.

Ada beberapa jenis imunisasi yang perlu diberikan pada siswa SD, diantaranya:
  1. Polio, untuk mencegah penyakit polio. Biasanya diberikan dalam bentuk tetes atau oral, dan suntik.
  2. MMR, untuk mencegah penyakit measles (campak), mumps (gondong), dan rubella (campak jerman).
  3. DPT, untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
  4. Tifoid, untuk mencegah demam tifoid atau tifus.
  5. Influenza, untuk menjauhkan anak dari flu dan mencegah penyebaran flu ke keluarga dan orang lain.
  6. HPV, untuk mencegah terjadinya kanker serviks atau kanker mulut rahim. Vaksin ini baru bisa diberikan setelah anak berusia 10 tahun.
Selain imunisasi, orang tua bisa memberikan suplemen tambahan seperti Stimuno untuk balita, H-Booster Syrup atau sejenisnya.

Orang tua hendaknya juga dapat mengatur waktu istirahat anak dengan cukup karena porsi tidur anak sehat usia 3-12 tahun mencapai 10 jam setiap harinya.


Imunisasi Untuk Siswa Sekolah Dasar

Tentang Kami

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kacok 02 terletak 15 km utara kota Pamekasan tepatnya di Dusun Lot Polot, Desa Kacok, kecamatan Palenga'an, Kabupaten Pamekasan Madura - Jawa Timur. Meski layanan internet yang hanya mengandalkan jaringan operator seluler dengan segala keterbatasannya, bukan merupakan kendala untuk memperkenalkan SDN Kacok 02 Palenga'an - Pamekasan serta turut aktif di dunia IT.

Populer

Kategori

Arsip Blog

Blogroll

      Lokasi Sekolah

      Seedbacklink